Trump Ogah Bayar Utang AS Rp594.000 Triliun, Negara-negara Ini Paling Dirugikan | SINDONEWS – https://bit.ly/4lYwbNH – #Opsiin
July 15, 2025 at 10:55PM
Dunia Internasional,
Trump Ogah Bayar Utang AS Rp594.000 Triliun, Negara-negara Ini Paling Dirugikan | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kanal
MNC Portal
Live TV
MNC Networks
Selasa, 15 Juli 2025 – 21:30 WIB
Negara-negara yang dirugikan apabila AS tidak membayar utang kepada negara-negara mitra dagang. FOTO/Shutterstock
JAKARTA
– Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang pasar global dengan pernyataannya yang meragukan keabsahan utang nasional AS senilai triliunan dolar AS. Pernyataan ini dilontarkan Trump pada 9 Februari 2025 dalam wawancara di atas pesawat kepresidenan Air Force One.
Trump menuding adanya potensi penipuan dalam pencatatan utang nasional AS dan mempertanyakan transparansi di Departemen Keuangan. "Kami bahkan sedang menyelidiki Departemen Keuangan. Mungkin ada masalah di sana. Anda sudah membaca tentang itu," ujar Trump seperti dikutip The Daily Digest, Selasa (15/7).
Baca Juga: Membaca Kematian Dolar dan Tumpukan Utang AS Rp591.735 Triliun, Seberapa Gawat?
Pernyataan Trump memunculkan kekhawatiran di kalangan investor dan negara-negara pemegang surat utang pemerintah AS. Jika benar-benar direalisasikan, kebijakan tersebut dapat memicu krisis keuangan global dan merusak kepercayaan terhadap instrumen keuangan paling aman di dunia, yakni obligasi negara AS.
Hingga Maret 2025, total utang nasional Amerika Serikat tercatat mencapai sekitar USD36,6 triliun atau setara Rp594.000 triliun menurut data dari Peter G. Peterson Foundation. Meski sebagian besar utang tersebut dimiliki oleh warga dan institusi dalam negeri, porsi signifikan juga dimiliki oleh negara asing.
Data dari Visual Capitalist menunjukkan, Jepang menjadi kreditur asing terbesar dengan kepemilikan utang pemerintah AS senilai USD1 triliun. Disusul oleh China sebesar USD759 miliar, Inggris Raya USD723 miliar, dan Kanada USD379 miliar.
Negara-negara Eropa lainnya juga masuk dalam daftar. Perancis tercatat memegang USD332 miliar, Swiss USD289 miliar, dan Norwegia USD158 miliar. Sementara itu, negara-negara Asia seperti Taiwan dan Hong Kong masing-masing memiliki piutang terhadap AS sebesar USD282 miliar dan USD255 miliar.
India sebagai mitra strategis AS memiliki piutang senilai USD219 miliar, sedangkan Singapura tercatat sebesar USD249 miliar. Brasil, satu-satunya negara Amerika Latin dalam daftar utama, memegang obligasi senilai USD202 miliar.
Arab Saudi yang memiliki peran penting dalam kerja sama energi dengan Washington juga akan terdampak jika terjadi kegagalan pembayaran, dengan nilai utang yang mencapai USD138 miliar. Sementara Korea Selatan tercatat memiliki piutang sebesar USD125 miliar dan Meksiko sebesar USD103 miliar.
Baca Juga: Jerman Inginkan Peluncur Rudal AS Jangkauan 2.000 Kilometer, Rusia Terancam
Trump belum menjelaskan lebih lanjut bagaimana rencana teknis penolakan bayar utang tersebut akan diterapkan. Namun sejumlah analis menilai langkah itu bisa merusak kredibilitas keuangan AS di mata dunia.
Meskipun skenario gagal bayar secara teknis masih dinilai kecil kemungkinannya, pernyataan Trump telah memicu kekhawatiran pasar keuangan global, terutama mengingat posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia.
(nng)
Iklan – Scroll untuk melanjutkan
Iklan – Scroll untuk melanjutkan
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis
10 Miliarder Paling Boncos di 100 Hari Trump, Elon Musk Kehilangan Rp727 Triliun
Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/4lYwbNH
from pindu – Pastikubisa https://ift.tt/XL7YFMA
via IFTTT
Komentar
Posting Komentar